Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Kendati demikian, sebagian besar infra merah yang dipancarkan oleh bumi akan ditahan oleh awan, gas CO2, dan gas lainnya untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal efek rumah kaca memerlukan adanya perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi.
Selain gas CO2, sulfur dioksida, nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan kloro fluoro karbon (CFC) juga dapat menimbulkan efek rumah kaca.
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Jumlah radiasi matahari kurang lebih mencapai 30% ke atas tanah dan dipantulkan kembali ke angkasa.
Setelah kembali ke angkasa radiasi tersebut akan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Di sisi lain, 70% radiasi matahari lainnya diserap oleh tanah, laut, dan awan.
Pada malam hari, tanah dan badan air relatif lebih hangat dibandingkan dengan udara di atasnya. Energi yang diserap selanjutnya diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah gelombang panjang atau radiasi energi panas.
Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Kendati demikian, terdapat pula radiasi inframerah yang akan lepas ke luar angkasa.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





