Kopling: Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

Fungsi kopling kendaraan otomotif
Fungsi kopling secara umum adalah untuk menghubungkan dan memutuskan penyaluran yang dihasilkan oleh mesin ke roda. (Foto: Canva/Ist.)

Melansir publikasi dari polsri.ac.id, jenis-jenis kopling dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

  1. Kopling Gigi

Kopling yang menggunakan gigi banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis Syncronmesh.

Bacaan Lainnya
  1. Kopling Gesek

Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling ini banyak digunakan pada sistem pemindahan tenaga kendaraan.

  1. Kopling Tekanan Hidrolis

Kopling hidrolis banyak digunakan pada kendaraan pada kendaraan dengan transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindahan dari satu kopling ke kopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya.

Cara Kerja Kopling

Fungsi kopling adalah untuk menghubungkan poros engkol dengan gigi transmisi. Ketika berkendara, kopling adalah komponen yang berperan untuk mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan keinginan pengemudi.

Oleh sebab itu, cara kerja kopling yang paling utama adalah untuk memutus dan juga menyambungkan tenaga dari mesin ke bagian transmisi gigi. Cara kerja kopling pada kendaraan, khususnya mobil, terbagi menjadi dua kondisi yaitu:

  1. Saat Pedal Kopling Ditekan

Kopling kendaraan, terutama mobil, akan bekerja ketika pedalnya ditekan. Ketika Anda menekan bagian pedal kopling, maka putaran dari bagian mesin menuju bagian transmisi akan terputus. Pada saat tidak ada putaran, maka posisi release fork akan menekan bagian release bearing. Dengan adanya penekanan tersebut, otomatis mobil akan melaju.

  1. Saat Pedal Kopling Dilepas

Saat pedal kopling dilepas atau tidak ditekan, putaran yang berasal dari mesin menuju transmisi akan terhubung. Kondisi ini membuat release fork akan kembali ke posisi semula dan tidak muncul tekanan pada diafragma spring. Ketika kopling dalam posisi seperti ini, pegas yang terdapat pada clutch cover akan terbebas dari tekanan release bearing. Setelahnya, plat penekan yang terdapat pada clutch cover akan menekan serta menjepit bagian clutch disc. Pada kondisi ini tenaga yang berasal dari mesin menuju transmisi akan terhubung dan membuat mobil tidak dapat melaju.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait