“Mensana in copore sano. Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”. Begitu selalu pesan beliau setiap bertemu masyarakat, baik ketika menjadi Gubernur Sumatera Barat maupun ketika menjadi seorang menteri di kabinet pembangunan yang dipimpin Presiden Soeharto.
Saya tidak termasuk wartawan yang terlalu dekat dengan Pak Azwar. Tapi rasanya juga tidak terlalu jauh dengan Beliau. Ketika beliau masih menjadi Gubernur di Ranah Minang untuk periode kedua, saya sering mendapat tugas untuk meliput kunjungan beliau ke berbagai daerah, seperti ke Solok termasuk ke Muaro Labuh, Sijunjung, Lima Puluh Kota, dan ke kampung saya di Koto Bangko, Sungai Geringging, Padang Pariaman.
Dari Koto Bangko ke Simpang Empat Sungai Sirah (jalan lintas Pariaman Sungai Limau) tahun 1980-an belumlah bisa ditempuh kendaraan roda empat saat itu. Beliau rela dibonceng dengan kendaraan bermotor roda dua sejauh 7 Km. Alhamdulillah, beberapa tahun kemudian jalan dari Simpang Empat Sungai Sirah ke Koto Bangko bisa disirami dengan aspal.
Suatu ketika, dalam kunjungannya ke Sawahlunto Sijunjung, kami rombongan wartawan sempat tertahan di IV Nagari jelang pulang dari rumah kediaman Bupati Noer B. Pamuncak di Muaro Sijunjung. Tiba-tiba, mobil Mitsubishi tua colt diesel yang ditumpangi rombongan wartawan, ngadat di perjalanan malam, mengiringi rombongan Gubernur.
Karena mobil kami paling belakang, maka akhirnya kami tercecer dari rombongan dan baru tiba di Padang pagi Subuh. Dan, ketika esoknya bertemu Beliau, Pak Azwar selalu menyemangati.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
