Yang tak kalah berkesan bagi saya adalah ketika beliau memberikan wejangan dan nasihat dalam acara syukuran terpilihnya tiga putra muda terbaik Minangkabau mengisi posisi penting di lembaga legislatif dan pemerintahan tahun 2009-2014, yaitu Pak Irman Gusman sebagai Ketua DPD RI, Pak Gamawan Fauzi sebagai Menteri Dalam Negeri, dan Uda Patrialis Akbar sebagai Menteri Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pesan beliau waktu itu, kira-kira begini; “Kalian bertiga adalah harapan masa depan Ranah Minang di tingkat nasional yang sedang diberi kepercayaan. Jagalah amanah itu dengan baik dan jangan sampai di antara kalian ada yang tersandung oleh hukum.”
Selama periode 2009-2014, ketiga putra kebanggaan Ranah Minang itu bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, meski Patrialis Akbar sempat di-resuhfle dari kabinet dan kemudian meneruskan karier sebagai Hakim Konstitusi. Sedang Irman Gusman kembali menjadi Ketua DPD RI periode 2014-2019.
Semalam, setelah membagikan berita Pak Irman Gusman melayat jenazah Pak Azwar di kediamannya di Pondok Indah, saya di-japri oleh Uda Asril Das, pemilik Hotel Megah di Kota Bandung, Grand Asrilia Hotel, bahwa ketika Pak Irman Gusman diamankan KPK, Pak Azwar Anas yang kala itu sedang rapat dengan tokoh-tokoh Minang Bandung di Grand Asrilia Hotel, langsung menangis.
“Al, saya menyaksikan betul bagaimana Pak Azwar menangis mendengar Pak Irman diamankan KPK karena beliau adalah anak muda yang sangat beliaur harapkan,” tulis Asril Das. Alhamdulillah, hukuman Irman kemudian dipotong oleh Mahkamah Agung, sehingga segera dikeluarkan dari Sukamiskin Bandung. Insyaallah, pada Pemilu 2024 Irman Gusman kembali mengikuti Pemilu sebagai calon anggota DPD RI.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
