Selain RPA, koperasi ini juga sudah mendirikan PT Usaha Tani Saudagar Minang (PT UTSM) yang bergerak dalam pengembangan pertanian berskala industri di Alahan Panjang, Solok, dan pada 29 April nanti, insya allah juga akan meresmikan penggunaan lapangan mini soccer di Komplek GOR H. Agussalim, Kota Padang. Lapangan mini soccer ini juga merupakan proyek kerja sama antara koperasi dengan sejumlah anggota. Tujuannya, selain untuk memanfaatan peluang bisnis juga untuk mendorong pemanfaatan lahan komersil Pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar lebih berdaya guna. Namun begitu, bak kata kias, rumah sudah tokok tetap saja berbunyi. Ada saja pihak-pihak yang ingin mempersoalkan kerjasama ini. Padahal, puluhan tahun lapangan itu hanya menganggur tanpa menghasilkan apa-apa.
RPA Air Pacah, misalnya, boleh jadi dibangun sebagai bentuk rasa cinta kampung halaman anggota KSMR, yaitu untuk menyediakan ayam potong bersih dan higienis yang dipotong menurut syariat Islam dan sangat dijamin kehalalannya. Namun yang namanya bisnis, meski sudah berada di “bawah ketiak” orang Minang, produk RPA masih saja kalah bersaing dengan produk RPA dari Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Aneh bin ajaib, itulah kelamnya dunia bisnis. Syukurnya, para investor dan pengelola RPA milik KSMR tidak pernah menyerah dan terus berinovasi agar produknya bisa diterima oleh masyarakat Minang yang biasanya sangat telaten dengan kehalalan ayam potong tersebut.
Koperasi dan Networking Minangkabau
Membangun networking
urang Minangkabau dan mewariskan perjuangan Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta yang notabene adalah orang Minangkabau sendiri. Itulah dasar filosofis pendirian Koperasi Saudagar Minang Raya.
Sejumlah pengusaha, akedemisi, birokrat dan profesional hebat, seperti Nurhayati ‘Wardah’ Subakat (pengusaha kosmetik wardah), Joinerri Kahar (pengusaha tambang batubara dan owner Dempo Group), Bally Saputra (pengusaha properti dan restoran Minang terbesar se Asia Tenggara di Cilegon), Syahrudin (pengusaha hotel di Banten), H. Basril Djabar (pengusaha media massa dan owner Harian Singgalang), Firdaus HB (pengusaha konstruksi di Jawa Timur dan Jakarta), Evalinda (pengusaha De-Besto), Erliza (dosen IPB, The Best Innovator 2017 serta pemilik Liza Herbal International dan Erliza Choccolate Factory), Elva Waniza (pengusaha property Elva Primandiri Gorup), Hari Ichlas (pengusaha jaringan SPBU dan property), Zuhrizul Chaniago (pengusaha Pariwisata Sumatera Barat), Budi Syukur (pengusaha Ranah Minang), Ramal Saleh (mantan Ketua Kadinda Sumatera Barat), Buchari Bahter (pengusaha dan Ketua Kadin Sumatera Barat), dan Budhy Mitra Syah (pengusaha sukses di Bandung) ikut bergabung mendirikan koperasi ini.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.