Ada beberapa jenis lempeng tektonik, yaitu:
- Lempeng pasif: Lempeng pasif adalah lempeng tektonik yang tidak bergerak atau bergerak sangat perlahan. Lempeng pasif biasanya terletak di daratan, dan dapat terdiri dari batuan beku atau metamorfik.
- Lempeng kontinental: Lempeng kontinental adalah lempeng tektonik yang terdiri dari material beku yang terbentuk di daratan. Lempeng kontinental biasanya terdiri dari batuan beku yang lebih ringan, seperti granit, yang terletak di atas lempeng oseanik.
- Lempeng oseanik: Lempeng oseanik adalah lempeng tektonik yang terdiri dari batuan yang terbentuk di bawah laut. Lempeng oseanik biasanya terdiri dari batuan beku yang lebih berat, seperti basal, yang terletak di bawah lempeng kontinental.
Selain itu, ada juga lempeng konvergen, divergen, dan transform, yang merupakan jenis lempeng tektonik yang terbentuk dari interaksi antar lempeng tektonik. Lempeng konvergen terjadi ketika dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya tertarik ke bawah lempeng lainnya, sedangkan lempeng divergen terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak ke arah yang berlawanan dan salah satunya terangkat. Lempeng transform terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak secara horizontal dan saling geser.
Contoh Gempa Tektonik
Contoh gempa tektonik adalah gempa yang terjadi di sepanjang garis sesar San Andreas di California, Amerika Serikat. Gempa ini disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut, di mana lempeng Pasifik dan North American bertabrakan dan salah satunya terangkat atau tertarik ke bawah lempeng lainnya. Gempa San Andreas telah menyebabkan kerusakan yang serius di wilayah tersebut, termasuk terjadinya longsor dan kerusakan bangunan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.