Wah, seru sekali!
Selamat pagi, Bu.
- Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata Ayah saya, “Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain.”
- Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Rambutan, Jakarta 12120
- Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.
Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.
- Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.
Contoh: B. Ratulangi, S.I.Kom.
- Digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh: 12,9 km
- Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
- Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.
Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
Itulah penjelasan penggunaan tanda baca titik dan koma yang benar. Semoga bermanfaat! (006/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.