Penggunaan Tanda Titik dan Koma yang Tepat

Penggunaan tanda baca titik
Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian. (Foto: Canva/Ist.)

Wah, seru sekali!

Selamat pagi, Bu.

Bacaan Lainnya
  1. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh: Kata Ayah saya, “Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain.”

  1. Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan

Rambutan, Jakarta 12120

  1. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.

Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.

  1. Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.

Contoh: B. Ratulangi, S.I.Kom.

  1. Digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh: 12,9 km

  1. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

  1. Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.

Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

Itulah penjelasan penggunaan tanda baca titik dan koma yang benar. Semoga bermanfaat! (006/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait