Perawatan medis tertentu juga dapat menyebabkan mimisan. Misalnya, mimisan bisa merupakan efek samping potensial dari mesin continuous positive airway pressure (CPAP), perawatan pernapasan yang umum untuk orang dengan sleep apnea obstruktif.
Selain itu, irigasi saline, pengobatan alergi yang melibatkan pembilasan rongga hidung dengan air garam juga diketahui dapat menyebabkan mimisan pada beberapa orang.
- Penggunaan alkohol dan nikotin
Mimisan lebih sering terjadi pada orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan (European Archives of Oto-Rhino-Laryngology, 2012). Pengguna nikotin juga lebih mungkin mengalami mimisan yang memerlukan perhatian medis.
Banyak penelitian yang menarik kesimpulan tentang frekuensi mimisan pada populasi yang berbeda mendasarkan hasil mereka pada jumlah kunjungan rumah sakit atau dokter. Ada kemungkinan bahwa kelompok-kelompok ini mungkin mengalami mimisan yang lebih parah, tetapi kelompok lain mungkin memiliki mimisan yang lebih sering yang tidak memerlukan perhatian medis dan oleh karena itu tidak tercatat.
- Mengupil
Ini lebih cenderung dilakukan anak-anak, walaupun orang dewasa juga bisa mengupil saat tidur tanpa disadari. Area di tengah hidung, yang disebut septum, sangat rentan terhadap iritasi dan perdarahan jika disentuh, apalagi dikorek, mengutip Cleveland Clinic.
Ada lima pembuluh darah berbeda yang bertemu di septum, dan mereka sangat sensitif. Jika menyentuh pembuluh darah, mereka bisa retak dan berdarah.
Yang bisa dilakukan untuk mencegah mimisan saat tidur karena alasan ini adalah mencegah mengupil. Upil atau ingus yang mengering di hidung bikin tidak nyaman dan sulit diembuskan, sehingga banyak orang yang pada akhirnya memilih untuk mengoreknya. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan pelembap hidung bebas obat, seperti semprotan garam, gel, dan salep.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.