SUNGAI KERUH (SumbarFokus)
Dalam rangkaian kegiatan Serap Aspirasi Masyarakat dan Warga Kecamatan Sungai Keruh di Desa Gajah Mati, Rabu (3/5/2023) Pj Bupati Apriyadi Mahmud memperingarkan para pemilik kebun karet untuk tidak menjajakan karet yang sudah dikeraskan di pinggir jalan. Hal tersebut karena karet yang sudah dikeraskan dan tercampur bahan kimia itu terindikasi dapat mempercepat kerusakan jalan.
“Jadi saya minta kepada para tauke karet di Gajah Mati ini tidak lagi menaruh karet di pinggir jalan, selain dapat membuat kemacetan lalu lintas juga dapat mempercepat kerusakan jalan akibat air kimia yang mengalir dari rembesan karet tersebut,” tegas Apriyadi.
Menurutnya, kerusakan jalan juga disebabkan karena tonase angkutan perusahaan yang over kapasitas.
“Jadi banyak faktor. Nah, ini harus kita siasati dan diminimalisir agar umur perbaikan jalan dapat bertahan lama, tidak mudah cepat rusak lagi,” ujarnya.
Lanjutnya, di tahun anggaran 2023 ini Pemkab Muba melalui Dinas PUPR mengucurkan Rp4.8 miliar untuk perbaikan jalan di Sungai Keruh.
“Jadi, jalan-jalan yang berlubang ini, mulai bulan depan yakni Juni sudah mulai diperbaiki, mari kita jaga dan rawat bersama-sama,” tuturnya.
Mantan Kadinsos Pemprov Sumsel ini juga mengaku, telah melayangkan surat ke Gubernur Sumsel untuk meminta bantuan perbaikan jalan Provinsi yang berada di Sungai Keruh.
“Insyaallah nanti kita akan dibantu Pak Gubernur Herman Deru untuk perbaikan jalan Provinsi, kemungkinan di APBD-Perubahan dan APBD Tahun Anggaran 2024,” bebernya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.