PADANG (SumbarFokus)
Sabtu (15/7/2023), Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, bersama Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Walikota Padang, kembali meninjau salah satu lokasi yang terkena bencana di Kota Padang. Kegiatan itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mengantisipasi potensi terjadinya bencana longsor yang lebih besar, sekaligus untuk merencanakan langkah-langkah strategis penanganan jangka panjang.
Hari itu, Gubernur meninjaui lokasi di Kelurahan Mato Aia, Kecamatan Padang Selatan, dan Kawasan Maransi, Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah.
“Kami sudah berbincang dengan Wali Kota Padang dan juga BNPB. Kemungkinan ada nanti yang harus direlokasi, mengingat topografi di titik longsor, khususnya di Mato Aia yang berpotensi membahayakan warga,” ungkap Mahyeldi setelah melakukan peninjauan.
Dia juga mengutarakan rencana langkah strategis lainnya, terutama untuk mengantisipasi banjir di Kota Padang. Mahyeldi menyebut, akan direncanakan pembangunan embung untuk pengendalian banjir. Terkait dengan titik lokasi, dikatakan akan ditentuk oleh Pemko Padang.
“Ketika curah hujan tinggi bersamaan dengan pasang air laut, itu akan memicu genangan air yang cukup lama, bahkan berpotensi menyebabkan banjir. Karena itu kita rencanakan membangun embung dan pompa di titik rawan agar genangan dapat surut lebih cepat,” ujar Gubernur.
Selanjutnya, berkaitan dengan kebutuhan darurat bagi masyarakat yang terdampak bencana, Mahyeldi mengatakan, pemerintah telah menyediakan dapur umum dan bantuan lainnya. Menurutnya itu cukup untuk mengantisipasi kebutuhan pokok para warga yang terdampak.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.