Lanjut Azmi, Pemkab Muba melalui Dinkes telah dilaksnakan program percepatan intervensi keluarga berisiko stunting melalui program “Muba Peduli Stunting”. Salah satu kegiatan pada program Muba Peduli Stunting adalah pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal untuk ibu hamil KEK dan balita gizi kurang termasuk stunting, baik tingkat kabupaten ataupun desa yang kemudian dikenal dengan nama “Bunda AS” (Bunda Anak Sehat).
“Bimbingan dan pendampingan anak stunting. Pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis kearifan lokal lebih efektif memperbaiki keluarga dan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang disertai dengan
konseling gizi dan pendampingan. Selain lebih efektif PMT akan menstimulasi kesinambungan pemberian makanan bergizi di masyarakat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Pj Bupati Muba H Apriyadi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para kepala OPD, camat dan stakeholder lainnya yang terlibat dalam Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Muba dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Tahun 2022, sehingga Angka Kemiskinan di Tahun 2022 mengalami penurunan. Sejalan dengan hal tersebut, angka Stunting Kabupaten Muba Tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan, dari 23,0 persen menjadi 17,7 persen.
“Namun demikian, capaian ini tidak serta merta membuat kita berpuas diri dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Muba, mengingat target angka kemiskinan Kabupaten Muba tahun 2023 yaitu 1 persen dan untuk Tahun 2024 angka kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Muba ditargetkan menjadi 0 persen yang juga merupakan target nasional,” bebernya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.