Dikatakan, kejadian serupa sudah terjadi berulang kali. Intimidasi, tudingan miring, dan sikap melecehkan muruah jurnalis l, yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan kesepakatan seluruh jurnalis yang ada di Pasaman Barat, disampaikan, akhirnya disepakati untuk melaporkan kejadian yang sangat mencoreng profesi jurnalis itu.
“Selama ini, kami tetap memberikan porsi yang berimbang dalam pemberitaan unjuk rasa dan juga berita tentang program Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat. Jangan asal menuduh tanpa bukti otentik yang jelas. Kami bekerja secara profesional dan tetap mengedepankan kode etik sebagai jurnalis,” kata wartawan lainnya.
Wartawan lain, Safatul Ulum, mengatakan, kejadian ini sudah dua kali dialami oleh jurnalis di Pasaman Barat, dan masih bisa disikapi secara profesional, dianggap sebagai bagian dari suka duka perkerjaan.
“Tapi kejadian yang sekarang ini tidak bisa dibiarkan lagi, karena sudah sangat mencoreng muruah profesi kurnalis,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh wartawan elektronik, Siel Saputra. Menurutnya, kejadian yang sudah merendahkan profesi wartawan harus disikapi secara bersama, karena muruah dan harga diri wartawan secara terang-terangan dilecehkan di depan umum.
“Jika oknum tersebut ingin meminta maaf dan mengakui kesalahan atas perkataannya, harus disampaikan secara resmi di depan publik. Jangan hanya sekedar klarifikasi dan begitu mudahnya meminta maaf,” tegasnya. (018)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
