Peserta yang merasa marah juga menunjukkan kegigihan yang lebih besar. Ini ditunjukkan dengan waktu yang lebih lama saat mereka mencoba memecahkan teka-teki yang diberikan.
Eksperimen lain juga menguji apakah kemarahan bisa memotivasi siswa untuk melakukan hal lainnya. Ini termasuk menandatangani petisi, membantu mereka mendapatkan nilai tinggi dalam video game, atau mendorong mereka untuk menyontek dalam menyelesaikan teka-teki nalar berhadiah.
Dalam situasi yang menantang, peserta yang berada dalam keadaan marah lebih mungkin mencapai tujuan yang diinginkan.
- Penelitian mendalam tentang kemarahan perlu dilakukan
Walaupun menunjukkan hasil positif, tetapi peneliti mencatat bahwa marah adalah pengalaman yang kompleks. Penelitian ini juga mencatat bahwa eksperimen yang dilakukan mengkaji fungsi kemarahan dalam situasi non sosial.
Itu artinya, hal ini membuka sejumlah pertanyaan dan permasalahan yang harus ditangani dalam penelitian di masa depan. Penelitian lebih lanjut terkait perasaan marah dalam situasi yang berbeda perlu dilakukan untuk mendalami kaitannya dengan pencapaian tujuan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.