“Hari ini tim ini melaksanakan AKS di Puskesmas Kebun Sikolos dengan 20 sasaran yang akan diaudit. Namun hanya sembilan orang yang hadir karena 11 lainnya ada halangan dari orang tua mereka. Jadwal akan diganti pada 2 Mei lusa,” ujarnya.
Dari hasil AKS tadi, tambah Netti, dari sembilan baduta yang diperiksa tim pakar, terdapat lima baduta yang dirujuk ke RSUD untuk cek labor dan penanganan oleh dokter.
Sementara itu, pada 7 Mei dan 14 Mei, AKS akan dilaksanakan di Puskesmas Gunung. Nanti setelah diaudit, sasaran yang berisiko stunting ini akan diverifikasi penyuluh keluarga berencana (PKB) bersama kader.
“Setelah diverifikasi, nantinya sasaran akan diaudit tim pakar langsung dengan mengisi kertas kerja AKS. Jika terdapat sasaran yang berisiko stunting, akan dirujuk oleh tim pakar ke RSUD untuk mendapatkan penanganan medis,” terangnya.
Netti menyebutkan, pihaknya menginginkan kasus stunting ini berkurang di Kota Padang Panjang.
“Maka itu hari ini kita mulai mengevaluasi hasil tindak lanjut dari kasus stunting untuk perbaikan dan mencegah kasus stunting yang serupa terjadi kembali,” tuturnya. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.