PESISIR SELATAN (SumbarFokus)
Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar meresmikan Masjid Samik Ibrahim Muhamadiyah di Nagari Ampiang Parak Kecamatan Sutera, Jumat (10/3/2023). Dalam kesempatan itu, Ketum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bakhtiar hadir, didampingi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pesisir Selatan Mardani.
Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi keluarga besar Buya Samik Ibrahim atas pembangunan masjid yang akan bermanfaat bagi umat di Pesisir Selatan, khususnya Kecamatan Sutera ini. Menurutnya, pembangunan masjid yang didasari atas dasar cinta dan kasih kepada orang tua tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi semua orang untuk bisa mengikuti dan menirunya.
“Keberadaan masjid tidak sekadar menjadi tempat ibadah salat. Masjid bisa dijadikan pusat kegiatan islami, seperti kajian-kajian Islam dan lainnya,” sebut Bupati.
Diketahui, Buya Samik Ibrahim sendiri adalah tokoh perintis Muhammadiyah di Pesisir Selatan. Beliau lahir pada 8 Agustus 1908 dan wafat pada 24 November 1978. Buya Samik Ibrahim berasal dari Nyiur Gading, Koto Baru Kambang, Kecamatan Lengajang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Adapun wakaf dari keluarga Samik Ibrahim berupa sebidang tanah beserta bangunan masjid yang baru saja dibangun indah berukuran 10×10 meter di pinggir jalan lintas Sumatera, Kenagarian Ampiang Parak, Kecamatan Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan. Penyerahan sertifikat dilakukan atas nama keluarga, diwakili anak bungsu Buya Samik Ibrahim, Hajir Binti Samik Ibrahim, diterima langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bakhtiar.
Diketahui juga, Buya Samik Ibrahim merupakan aktivis Muhammadiyah yang pernah dianugerahi piagam penghargaan sebagai pahlawan masyarakat oleh Gubernur Sumbar Azwar Anas pada 17 Agustus 1979 silam.
Pada tahun 2017, Samik Ibrahim juga memperoleh penghargaan dari PWM Sumbar atas jasa-jasanya dalam pengembangan cabang dan ranting Muhammadiyah di Pesisir Selatan.
Mantan guru (Volkschool Kambang, HIS Muhammadiyah, dan Normaal School Muhammadiyah Padang) yang juga saudagar di NV KOPAN dan Persatuan Bandar Sepuluh (PERBAS) ini di masa hidupnya memiliki aktivitasnya yang bergelut di dunia bisnis ekspor-impor. Dia juga aktif dalam Persatuan Saudagar Indonesia (PERSDI).
Dia juga merupakan perintis Tentara Keamanan Rakyat Angkatan Laut (TKR-AL) pada akhir September 1945. Sejak resmi berdiri, ratusan pemuda dari Pesisir Selatan mendaftarkan diri sebagai tentara. Samik masa itu,memberikan bantuan ransum untuk calon tentara yang menjalani latihan militer di Kota Padang.
“Di masa Revolusi Kemerdekaan, Samik kembali berbuat untuk bangsa dan negara. Pada masa perang kemerdekaan, ia menjadi kreditur terbesar untuk Divisi IX Banteng,” ungkapnya. (019)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.