PADANG (SumbarFokus)
Berdasarkan kegunaannya, jenis cairan infus sendiri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu cairan pemeliharaan, cairan pengganti, cairan khusus, dan cairan nutrisi.
Jenis Cairan Infus
- Cairan Pemeliharaan
Cairan infus ini biasanya diberikan untuk pasien yang tidak bisa memenuhi kebutuhan elektrolit, tetapi belum berada pada tahap kritis atau kronis. Tujuan pemberian cairan ini adalah menyediakan cukup cairan dan elektrolit untuk memenuhi insensible losses (500–1000 mL), mempertahankan status normal tubuh, dan memungkinkan ekskresi ginjal dari produk-produk limbah (500–1500 mL).
Jenis cairan infus yang dapat digunakan adalah NaCl 0,9%, glukosa 5%, glukosa salin, dan ringer laktat atau asetat. Pemberian cairan infus ini tetap harus dengan rekomendasi dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten.
- Cairan Pengganti
Cairan infus ini diberikan kepada pasien dengan kekurangan elektrolit serta permasalahan redistribusi cairan internal. Cairan ini biasanya diperlukan pasien yang mengalami masalah saluran pencernaan (ileostomy, fistula, drainase nasogastrium, dan drainase bedah), atau saluran kencing (misalnya saat pemulihan dari gagal ginjal akut).
- Cairan Khusus
Cairan khusus yang dimaksud adalah kristaloid semisal natrium bikarbonat 7,5% atau kalsium glukonas. Tujuan pemberian cairan infus ini adalah meredakan gangguan keseimbangan elektrolit yang terjadi di tubuh.
- Cairan Nutrisi
Ketika pasien tidak mau makan, tidak boleh makan, atau tidak dapat makan melalui mulut, cairan infus berisi nutrisi inilah yang akan dimasukkan ke dalam tubuh. Cairan nutrisi ini diberikan jika pasien mengalami:
- Gangguan penyerapan makanan, seperti fistula enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, maupun penyumbatan usus halus.
- Kondisi yang mengharuskan usus beristirahat, seperti pada pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat, angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, dan diare berulang.
- Gangguan motilitas usus, seperti ileus yang berkepanjangan, pseudo-obstruksi, dan skleroderma.
- Gangguan makan, muntah terus-menerus, gangguan hemodinamik, dan hiperemesis gravidarum.
- Apa pun jenis cairannya, cara menghitung tetesan infus tetap sama, yakni menggunakan rumus tetesan infus per menit (TPM).
Itulah penjelasan mengenai jenis cairan infus yang perlu untuk Anda ketahui. Semoga bermanfaat! (006/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.