Pengertian dan Ciri-Ciri Kalimat Pasif

pengertian kalimat pasif dan ciri-cirinya
Ilustrasi (Foto: Ist.)

PADANG (SumbarFokus)

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian kalimat pasif dan ciri-cirinya. Simak dengan baik, ya!

Bacaan Lainnya

Pengertian Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah jenis kalimat yang menyatakan bahwa subjek dalam kalimat tersebut menerima aksi dari objek. Pada sebuah kalimat pasif, subjek tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi. Contoh kalimat pasif adalah The book was written by him (Buku itu ditulis olehnya).

Menggunakan kalimat pasif dapat memberikan pengaruh pada cara pembaca atau pendengar menangkap informasi dalam kalimat tersebut. Dalam contoh di atas, fokus utama adalah pada buku dan siapa yang menulisnya, bukan siapa yang melakukan aksi menulis.

Namun, kalimat pasif juga dapat menjadi kurang efektif dalam menyampaikan informasi. Kalimat aktif, yang menempatkan subjek dalam posisi melakukan aksi, lebih mudah dipahami dan lebih efektif dalam menyampaikan informasi. Contoh kalimat aktif dari contoh di atas adalah “He wrote the book” (Dia menulis buku itu).

Secara umum, kalimat pasif lebih sering digunakan dalam teks ilmiah atau hukum, sementara kalimat aktif lebih sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Namun, penggunaan kalimat pasif atau aktif tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi. Secara sederhana, itu adalah penjelasan tentang kalimat pasif, penggunaannya tergantung konteks dan tujuan komunikasi. Namun, dalam penulisan formal seperti laporan atau esai, lebih baik untuk menghindari penggunaan kalimat pasif karena kurang efektif dalam menyampaikan informasi.

Ciri-Ciri Kalimat Pasif

Dalam bahasa Indonesia, ada beberapa ciri yang bisa digunakan untuk mengenali kalimat pasif. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  1. Kalimat pasif menggunakan verb auxiliar “dipakai” atau “di” sebelum verb bentuk kedua

Misalnya: “Pesanan saya diproses oleh kasir.” (Kalimat pasif) “Kasir mengeluarkan pesanan saya.” (Kalimat aktif)

  1. Subjek kalimat pasif adalah objek dari aksi yang dilakukan

Misalnya: “Pesanan saya diproses oleh kasir.” (Subjeknya adalah “pesanan saya”)

  1. Objek kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif

Misalnya: “Pesanan saya diproses oleh kasir.” (Objeknya adalah “kasir”)

  1. Kalimat pasif tidak menunjukkan pelakunya

Misalnya: “Pesanan saya diproses.” (Tidak ditunjukkan siapa yang memproses pesanan tersebut)

  1. Verb dalam kalimat pasif selalu berupa verb bentuk ke-2 (dilakukan)

Misalnya: “Pesanan saya diproses oleh kasir.” (Verbnya adalah “diproses”)

Ingatlah bahwa kalimat pasif tidak selalu harus mengandung verb auxiliar “dipakai” atau “di” sebelum verb bentuk kedua. Ada beberapa verb yang secara otomatis membentuk kalimat pasif tanpa perlu menggunakan verb auxiliar tersebut, seperti “dipahami”, “diketahui”, “dilaporkan”, dan sebagainya.

Itulah penjelasan mengenai pengertian kalimat pasif dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat! (006/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait