PADANG (SumbarFokus)
Iduladha selalu identik dengan daging kurban, baik itu daging sapi, kambing, domba, maupun unta. Setelah disembelih, daging-daging tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan atau berhak menerimanya.
Tak sabar menanti datangnya Iduladha, banyak orang yang sudah membuat rencana olahan daging kurban dan meracik bumbu-bumbunya. Anda juga?
Namun, meski sudah sering mengolah daging kurban, ternyata tak sedikit pula yang masih melakukan kesalahan yang membuat olahan daging jadi tidak nikmat lagi.
Penasaran apa saja? Simak delapan kesalahan mengolah daging kurban yang barangkali masih sering Anda lakukan di bawah ini, ya!
- Mencuci daging kurban dengan air
Kesalahan umum yang paling sering dilakukan banyak orang saat hendak memasak daging kurban adalah mencucinya. Meski menggunakan air mengalir, mencuci daging sangat tidak disarankan.
Sebab, hal ini memicu adanya kontaminasi silang dari bakteri yang ada di daging ke beberapa alat yang bersentuhan langsung dengannya. Mulai dari talenan, wastafel, pisau, dan sebagainya.
- Tidak mencuci peralatan dengan baik
Banyak orang yang mengabaikan proses ini. Kalau masih malas membersihkannya, kontaminasi silang pun kemungkinan akan terjadi. Bakteri bisa berkembang biak di berbagai peralatan yang bersentuhan langsung dengan daging, seperti talenan, pisau, wajan, panci, spatula, sendok, dan sebagainya.
Sebelum dan sesudah digunakan untuk memotong atau mengolah daging, semua peralatan wajib dicuci sampai benar-benar bersih. Khusus untuk talenan, sebaiknya Anda memisahkan talenan yang khusus untuk daging dan sayuran.
- Mengabaikan kotoran yang menempel di daging
Daging kurban biasanya disembelih, dipotong, dan didistribusikan oleh banyak orang. Tak hanya itu, daging juga berpindah dari satu tangan ke tangan lain dan juga dari satu tempat ke tempat lain. Selama proses tersebut, biasanya ada kotoran atau debu yang menempel.
Jangan sampai Anda mengabaikan kotoran yang menempel di daging kurban. Sebab, kotoran tersebut bisa saja mengandung kuman atau bakteri yang bisa menimbulkan penyakit kalau masuk ke dalam tubuh.
Saat menerima daging, sebaiknya daging hanya dilap menggunakan kain bersih atau tisu pengesat. Anda juga bisa mengambil kotoran yang menempel dengan tangan atau diiris menggunakan pisau bersih.
- Langsung memasak daging kurban begitu diterima
Beberapa orang yang sudah tidak sabar menyantap olahan daging pun biasanya langsung memasaknya saat baru diterima. Hal ini sebaiknya dihindari, ya!
Daging kurban perlu “beristirahat” beberapa jam terlebih dahulu sebelum dimasak untuk melemaskan otot-otot yang tegang.
Kalau Anda langsung memasaknya saat baru diterima, daging kurban pun akan keras meski usianya hewannya masih muda. Tidak mau makan daging yang keras, kan?
- Menyimpan daging tanpa dipotong
Kesalahan selanjutnya yang barangkali masih sering Anda lakukan adalah langsung menyimpan daging kurban dalam ukuran besar ke dalam kulkas atau freezer. Hal ini akan menyulitkanmu saat hendak mencairkan dan mengolahnya menjadi masakan.
Apalagi kalau penggunaannya hanya sedikit. Sisa daging kurban yang terlanjur dicairkan pun tidak boleh dibekukan lagi dan harus dimasak saat itu juga.
Kalau tidak mau itu terjadi, sebaiknya daging kurban dipotong-potong menjadi lebih kecil atau sesuai ukuran sekali masak dan dibungkus denga plastik atau wadah foodgrade sebelum disimpan dalam freezer.
- Langsung memasukkan daging segar ke dalam freezer
Masih berkaitan dengan poin nomor lima di atas, tak sedikit orang yang langsung memasukkan daging kurban segar ke dalam freezer. Anda juga perlu memberi jeda sebelum melakukannya.
Caranya, masukkan daging yang telah terbungkus plastik ke dalam chiller terlebih dahulu selama 1-2 jam, baru dimasukkan ke dalam freezer. Tujuannya untuk menjaga struktur daging tidak rusak, otot daging tidak “kaget”, serta proses pendinginan dan pembekuan pun merata.
- Merebus daging kurban yang masih beku
Karena keterbatasan waktu dan buru-buru memasak, tak sedikit orang yang langsung merebus daging dalam keadaan beku dengan harapan daging akan langsung empuk saat bertemu air panas. Jangan coba-coba melakukannya lagi, ya!
Sama seperti proses pembekuan, Anda juga perlu memberi jeda dengan cara mencairkan daging atau defrosting terlebih dahulu. Pindahkan daging dari freezer ke chiller selama beberapa jam atau semalaman hingga daging tidak beku lagi.
Hindari mencairkan daging beku di suhu ruang karena akan meningkatkan risiko munculnya bakteri pada bagian permukaan daging.
- Tidak memasak daging dengan baik dan benar
Semua daging kurban harus dimasak dengan teknik yang benar tergantung jenis masakannya. Memasak daging untuk rawon tentu berbeda caranya dengan memasak steik, sate, dan rendang.
Anda perlu mempelajari semua cara, resep, dan tips-tipsnya sebelum mengolah daging-daging tersebut. Di antaranya seperti cara mengempukkan daging dengan nanas atau daun pepaya, memotong daging pun tidak harus searah dengan seratnya, memarinasinya dengan bumbu yang tepat, cara menggunakan api, dan perlunya resting daging sebelum disantap.
Itulah penjelasan mengenai kesalahan mengolah daging kurban. Semoga bermanfaat! (006/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.