Pertamina Siapkan 6 Ribu Lebih Tabung Gas 3 Kg untuk Operasi Pasar Padang Panjang

SBM Rayon III Pertamina Sumbar Dery Pratama Sofyan mengungkapkan, operasi pasar ini dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan elpiji masyarakat Padang Panjang. (Foto: Pemko Padang Panjang/sumbarfokus.com)

PADANG PANJANG (SumbarFokus)

Untuk memastikan gas elpiji 3 kg tersedia di lapangan, Pertamina melalui Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar bersama Disperdakop UKM Kota Padang Panjang gelar operasi pasar bertahap mulai Kamis (15/6/2023) hingga dua hari ke depan.

Bacaan Lainnya

Operasi pasar dilakukan dengan menyasar seluruh kelurahan yang ada di Kota Padang Panjang. Pada operasi pasar ini, Pertamina menyiapkan enam ribu lebih tabung gas Elpiji 3 kg melalui dua agen yaitu MT dan PT. Anggaraksa Putera Wijaya serta 56 pangkalan yang tersebar di masing-masing kelurahan.

SBM Rayon III Pertamina Sumbar Dery Pratama Sofyan mengungkapkan, operasi pasar ini dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan elpiji masyarakat Padang Panjang. Operasi juga bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan elpiji subsidi dan sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp17.000 per-tabung.

“Operasi pasar dilakukan setelah diskusi antara Pemko Padang Panjang dengan kita Pertamina serta Dinas ESDM Sumbar kemarin di Padang. Selain itu, operasi pasar ini dilaksanakan juga untuk memastikan pemerataan elpiji di masyarakat dan sesuai dengan HET,” ujarnya saat melakukan pemantauan lapangan operasi pasar.

Disebutkannya, pola operasi pasar agar tepat sasaran telah diatur. Konsumen hanya boleh membeli satu tabung dengan melampirkan fotokopi KTP sebelum pembelian. Hal ini dilakukan supaya tidak ada lagi terjadi pengulangan pembelian dalam waktu bersamaan.

Dery mengungkapkan, sejatinya kuota elpiji 3 kg untuk Padang Panjang sudah dihitung sedemikian rupa. Berdasarkan perhitungan Pertamina, maka seharusnya di kota ini masih terjadi surplus elpiji 3 kg. Jadi operasi pasar dilakukan untuk memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kg di lapangan dan memastikan pembelinya adalah masyarakat yang berhak atas elpiji subsidi.

“Terjadinya kelangkaan ini diperkirakan disebabkan karena ada penyaluran yang tidak tepat sasaran. Ulah dari beberapa oknum yang memanfaatkan momen ini untuk menjual harga elpiji lebih tinggi dari HET,” sebutnya.

Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Dery menyebutkan, ada empat kelompok sasaran yang berhak memperoleh distribusi elpiji 3 kg. Yaitu rumah tangga tidak mampu, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran. Sedangkan usaha laundry, hotel dan restoran tidak dibolehkan membeli elpiji 3 kg.

“Selain operasi pasar, kita juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan distribusinya tepat sasaran. Antara lain sidak berkala dan penertiban pembelian elpiji 3 kg di pangkalan. Kita berharap operasi pasar ini dapat diawasi semua pihak, termasuk Pemerintah Daerah agar tepat sasaran,” ujarnya. (000/ril)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait