Culture shock: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pembahasan tentang culture shock
Penyebab culture shock beragam, mulai dari perbedaan budaya, seperti sosial, perilaku, adat istiadat, agama, pendidikan, norma dalam masyarakat, dan bahasa. (Foto: Pin/sumbarfokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Culture shock adalah perasaan tertekan serta terkejut di lingkungan baru.

Bacaan Lainnya

Gegar budaya atau culture shock adalah rasa cemas, tidak nyaman, dan bingung yang timbul karena perbedaan budaya yang begitu signifikan antara lingkungan lama dengan baru. Culture shock sendiri biasanya paling banyak terjadi pada mahasiswa internasional, namun pekerja ataupun wisatawan juga sebetulnya dapat mengalami kondisi ini.

Lantas, bagaimana cara mengatasi culture shock saat harus menetap atau liburan di luar negeri? Simak pembahasan tentang culture shock dalam artikel berikut!

Apa itu Culture shock?

Culture shock adalah pengalaman disorientasi pribadi yang dirasakan ketika seseorang berpindah ke lingkungan dengan budaya yang berbeda, seperti saat imigrasi atau kunjungan ke negara baru. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh antropologis Kalervo Oberg pada tahun 1960.

Dapat dipahami pula bahwa culture shock adalah reaksi emosional dan psikis yang timbul, biasanya ditandai dengan kecemasan, kebingungan, dan ketakutan yang dialami saat seseorang pindah ke lingkungan baru. Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya lambang dan simbol sosial yang familiar, seperti cara berinteraksi sehari-hari.

Tahapan Culture shock

Terdapat beberapa tahapan culture shock yang umumnya dialami oleh individu yang berpindah ke lingkungan budaya yang berbeda. Tahapan-tahapan tersebut dapat bervariasi tergantung pada individu dan situasi yang dihadapi. Namun, secara umum, tahapan culture shock adalah:

  • Tahap bulan madu (honeymoon phase): Tahap awal di mana seseorang merasa senang dan antusias dengan lingkungan baru.
  • Tahap krisis (crisis phase): Tahap di mana individu mulai merasakan kecemasan, kebingungan, dan ketakutan akibat perbedaan budaya yang signifikan.
  • Tahap penyesuaian (adjustment phase): Tahap di mana individu mulai beradaptasi dengan lingkungan baru dan mampu berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
  • Tahap bi-budaya (bi-cultural phase): Tahap di mana individu mulai merasa nyaman dan mampu berfungsi dengan baik dalam lingkungan budaya baru.
  • Tahap integrasi (integration phase): Tahap di mana individu benar-benar terintegrasi dengan lingkungan budaya baru dan mampu berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebab Culture shock

Penyebab culture shock beragam, mulai dari perbedaan budaya, seperti sosial, perilaku, adat istiadat, agama, pendidikan, norma dalam masyarakat, dan bahasa.

Selain itu, culture shock adalah kondisi yang juga dapat terjadi akibat faktor intrapersonal, seperti keterampilan komunikasi, pengalaman dalam seting lintas budaya, dan karakteristik fisik. Bahkan, mahasiswa internasional juga sering mengalami culture shock, terutama jika lingkungan kampus tidak sesuai harapan mereka.

Contoh Culture shock di Luar Negeri

Culture shock adalah kondisi yang dapat terjadi dalam berbagai situasi, seperti saat kuliah, bekerja, atau berlibur. Adapun beberapa contoh culture shock di luar negeri, antara lain yaitu:

  • Perbedaan cara menyapa orang lain.
  • Ketidaktahuan hukum yang berlaku di wilayah setempat.
  • Tidak cocok dengan makanan yang ada di wilayah tempat tinggal.
  • Terpaksa mengikuti tradisi setempat yang mungkin tidak disukai.
  • Perbedaan cara berpakaian.
  • Kebiasaan sehari-hari masyarakat setempat yang mungkin saja mengganggu.
  • Ketidaktahuan norma sosial atau peraturan tidak tertulis yang berlaku.
  • Kesulitan mengurus dokumen resmi.
  • Sulit mencari jalan atau rute menuju tempat tertentu.
  • Perbedaan standar kebersihan yang signifikan.
  • Sulit atau tidak bisa berbicara bahasa lokal wilayah setempat.
  • Kesulitan dalam mendapatkan teman baru.
  • Penyesuaian tubuh dengan iklim baru yang mungkin bisa menyebabkan sakit.
  • Tanpa sengaja melakukan suatu hal yang dianggap tabu masyarakat setempat.
  • Tingkat kedisiplinan yang berbeda dari negara asal.
  • Perbedaan perlakuan antara suatu gender di wilayah setempat.
  • Kesenjangan sosial di wilayah tempat tinggal.
  • Penyesuaian jam tidur karena adanya perbedaan zona waktu dengan lingkungan asal.

Cara Mengatasi Culture shock

Pembahasan tentang culture shock selanjutnya adalah cara mengatasinya. Apabila Anda berencana untuk menetap atau berkunjung ke luar negeri, tentu ada baiknya untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi culture shock. Adapun beberapa hal yang bisa menjadi cara mengatasi culture shock adalah:

  • Menyadari dan mengakui perasaan tidak nyaman: Penting untuk mengakui bahwa perasaan tidak nyaman adalah hal yang wajar saat mengalami culture shock.
  • Membuka diri terhadap hal baru: Berpikiran terbuka dan menerima perbedaan budaya dapat membantu dalam proses adaptasi.
  • Terlibat langsung dengan budaya tersebut: Terlibat dalam kegiatan atau acara budaya lokal dapat membantu seseorang memahami dan merasakan lingkungan baru.
  • Bersosialisasi: Mencari teman baru dan terlibat dalam komunitas lokal dapat membantu seseorang merasa lebih nyaman dan terhubung dengan lingkungan barunya.
  • Menambah wawasan mengenai negara tujuan: Memperluas pengetahuan tentang negara tujuan, termasuk sejarah, budaya, dan kebiasaan lokal, dapat membantu dalam memahami lingkungan baru.
  • Menjadi anggota komunitas mahasiswa internasional: Bergabung dengan komunitas mahasiswa internasional dapat memberikan dukungan sosial dan bantuan dalam mengatasi culture shock.
  • Berpikiran terbuka: Membuka pikiran untuk mempelajari hal baru dan berdamai dengan keadaan baru dapat membantu meringankan beban mental saat menghadapi perbedaan budaya.

Itulah pembahasan tentang culture shock. Semoga bermanfaat! (006/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait