Wabup Pessel Buka Rakor Percepatan Penurunan Stunting

Wabup Pessel Rudi Hariyansyah membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Bapedalitbang setempat, Rabu (10/5/2023). (Foto: Ist.)

PESISIR SELATAN (SumbarFokus)

Wakil Bupati (Wabup) Pesisir Selatan (Pessel) Rudi Hariyansyah membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dilaksanakan di Aula Bapedalitbang setempat, Rabu (10/5/2023).

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Wabup Rudi yang juga selaku Ketua TPPS menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan sekarang merupakan bentuk wujud upaya konvergensi penurunan stunting, sekaligus bentuk komitmen bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam mendukung program Pemerintah Pusat di tahun 2023.

“Sesuai dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kabupaten Pesisir Selatan angka prevalensi stunting meningkat dari 25,2 persen menjadi 29,8 persen, naik sebesar 4,7 persen,” ungkap Rudi.

Lebih lanjut wabup menegaskan bahwa hal ini menjadi perhatian khusus bagi semua pihak, mengingat angka ini lebih tinggi dari prevalensi Provinsi Sumatera Barat. Pemerintah pusat melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2021 menargetkan angka stunting nasional turun di angka14 persen pada tahun 2024.

“Oleh karena itu perlu kerja yang ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting. Koordinasi dan kerja sama konvergen itu sangat penting semua lintas sektor untuk bisa bekerja sama dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pesisir Selatan,” ujarnya.

Dikatakannya, arah dan kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting setidaknya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yakni pendekatan intervensi spesifik dan sensitif, pendekatan multisektor multipihak, instansi pemerintah daerah dan nagari, serta pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting yaitu balita, remaja, calon pengantin, ibu hamil dan ibu pascamelahirkan.

Pada akhir sambutannya, Wabup mengajak semua elemen masyarakat mengambil bagian dalam program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dengan menjadi Bapak Asuh untuk anak-anak stunting yang berasal dari keluarga miskin. Program ini sudah memberikan dampak baik pada perbaikan kondisi balita stunting selama beberapa bulan belakangan ini. (000/ril)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait