Hal lainnya, lanjut Suharyono, yang menjadikan pilkada itu kerap terjadi gesekan karena adanya ambisi dan hasrat politik yang tidak terbendung, dan juga seringkali terjadi penyimpangan nilai-nila prinsip, prosedur atau aturan yang ada.
“Menurut saya, hal-hal semacam itu harus pula dicermati sehingga proses pilkada tidak terganggu dan bisa berjalan aman, tertib dan lancar,” pintanya.
Kemudian, bagi rakyat sebagai pemilik kedaulatan justru harus mempertimbangkan terjadinya kecurangan pada elektoral tersebut.
“Insyaallah di Sumbar, tidak terjadi hal seperti itu, karena pihak kepolisian bersama masyarakat sudah mengantisipasi dari peristiwa yang terjadi maupun dari hal-hal yang diprediksi akan terjadi,” ucap Kapolda.
Maka dia menegaskan, jangan khawatir, untuk netralitas, untuk kesempurnaan, untuk kesuksesan pilkada serentak di Sumbar bisa dilaksanakan dengan aman.
Ditambahkan, dalam pilkada serentak di Sumbar, ada 1 pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 6 pemilihan wali kota dan wakil wali kota, serta 13 pemilihan bupati dan wakil bupati.
Kemudian, tambahnya, telah pula ditetapkan 56 pasangan calon kepala daerah peserta pilkada di Sumbar.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.